Berada di Industri Ekonomi Wajib Mengetahui Hal-Hal Ini


AKTIVA/ ASET / HARTA
PASSIVA / HUTANG/ KEWAJIBAN
Aktiva Lancar/Current asset
Kas
Maketable Securities
Piutang
Perlengkapan
Persediaan
Hutang Lancar/Current Liabilities
Hutang Dagang
Hutang Usaha

Aktiva Tetap/Fix Asset
Gedung
Tanah
Kendaraan
Peralatan
Hutang Jangka Panjang
Hutang Bank
Medium Term Notes
Hutang Obligasi
Aktiva Tidak Berwujud
Goodwill
Hak Paten
Modal
Modal Disetor
Agio Saham
Laba Ditahan

Sales                                                    xxxx
HPP                                                     (xxxx)
---------------------------------------------------------------
Gross Profit Margin                            xxxx
Operational Expenses                         (xxxx)
---------------------------------------------------------------
Operational Profit                               xxxx
Another Expenses                               (xxxx)
--------------------------------------------------------------
EBIT D/A                                           xxxx
Depresiation/Amortation                    (xxxx)
-------------------------------------------------------------
EBIT                                                   xxxx
Interest                                                            (xxxx)
-------------------------------------------------------------
EBT                                                     xxxx
Taxes                                                   (xxxx)
------------------------------------------------------------
EAT/Net Income



1. ARUS KAS OPERASI
·         Metode Direct :
Penjualan Tunai – Biaya Tunai
·         Metode Indirect :
Pendapatan Bersih – Peningkatan Aktiva Lancar + Peningkatan Kewajiban Lancar + Beban Depresiasi + Beban Amortisasi + Kerugian Dari Penjualan Aset

2. ARUS KAS INVESTASI
Penjualan Aktiva Tetap – Pembelian Aktiva Tetap

3. ARUS KAS PENDANAAN
Penerbitan Saham + Penerbitan Ujp – Pembelian Kembali Saham – Pembelian Kembali Ujp – Pembayaran Dividen

MAKROEKONOMI

   A.    Kebijakan Fiskal 

Pengertian kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan cara menaikkan atau menurunkan pendapatan negara atau belanja negara dengan tujuan untuk mempengaruhi tingkat pendapatan nasional.

Kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah antara lain :

          a.Kebijakan fiskal stabilisator otomatis
Kebijakan fiskal ini biasa ditemui di negara-negara maju, dimana kebijakan fiskalnya memiliki stabilisator otomatis, yaitu pajak dan pengeluaran yang dikategorikan dalam transfer payment.
          
          b. Kebijakan fiskal diskresioner
Kebijakan ini merupakan langkah-langkah pemerintah untuk mngubah pengeluaran atau pemungutan pajaknya untuk mengatasi masalah ekonomi yang sedang dihadapi.Dalam menjalankan kebijakan fiskal ini, pemerintah menggunakan beberapa alat berikut:

    Membuat perubahan atas pengeluaran pemerintah
Pada saat tingkat pengangguran tinggi, pemerintah akan meningkatkan kegiatan perekonomian dan pengeluaran agregat. Untuk itu, dapat dilakukan beberapa alternatif berikut:
- Menaikkan pengeluaran, tetapi tidak membuat perubahan apa pun atas pajak yang dipungutnya.
- Mempertahankan tingkat pengeluaran tetapi menurunkan pajak yang dipungut.
- Menaikkan pengeluaran dan menurunkan pajak yang dipungutnya.
- Pengeluaran pemerintah dan pajak dinaikkan dengan kenaikan yang sama besarnya agar pendapatan dan pengeluaran pemerintah tetap seimbang.
Sebaliknya, ketika perekonomian mengalami inflasi, langkah yang dapat dilakukan:
- Mengurangi pengeluaran.
- Menaikkan pajak.
- Mengurangi pengeluaran sekaligus menaikkan pajak yang dipungut.
- Mengurangi pengeluaran dan pajak yang dipungut dengan jumlah yang sama besar.

Membuat perubahan sistem pemungutan pajak
Pada saat tingkat pengangguran tinggi, salah satu langkah yang bisa diambil pemerintah adalah dengan mengurangi pajak pendapatan. Caranya adalah dengan menaikkan pendapatan tidak kena pajak untuk orang pribadi. Pengurangan pajak ini akan menambah kemampuan masyarakat dalam membeli barang/jasa sehingga meningkatkan pengeluaran agragat.
Ditinjau dari sisi teori, kebijakan fiskal dibedakan menjadi:
1. Kebijakan pembiayaan fungsional
2. Kebijakan pengelolaan anggaran
3. Kebijakan stabilisasi otomatis

   B.     Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter atau politik moneter adalah kebijakan yang meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh bank sentral (Bank Indonesia) untuk memengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah tingkat bunga, dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat.

Tujuan pemerintah melakukan kebijakan moneter antara lain sebagai berikut.
      Menyelenggarakan dan mengatur peredaran uang.
      Menjaga dan memelihara kestabilan nilai uang rupiah, baik untuk dalam negeri maupun untuk lalu lintas pembayaran luar negeri.
      Memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas pembayaran uang giral.
      Mencegah terjadinya inflasi (kenaikan harga barang secara umum).

   C.     Kebijakan Sektor Rill
Pengrtian kebijakan Sektor Rill
Sektor Rill atau Real itu adalah Sektor Usaha kecil yang ada di masyarakat terutama rakyat Kecil. Sebagai contoh dari kebijakan sektor rill ini adalah sebagai berikut:
·                     Pertanian
·                     Pertambangan dan,
·                     Industri

Di tambah kegiatan yang terkait dengan pelayanan wisatawan internasional. Dapat disimpukan bahwa kebijakan sektor rill adalah kbijakan yang di gunakan dalam masyarakat kecil untuk mngetahui berapa bnyak hasil usaha yang di produksi atau di hasilkan.


Terima Kasih, Reza Pahlevi Rizky

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berada di Industri Ekonomi Wajib Mengetahui Hal-Hal Ini"

Post a Comment